Jumat, 10 April 2015

MENGAPA KITA PERLU DIAM?



ALASAN MENGAPA LEBIH MEMILIH UNTUK DIAM
By Benny

Diam kata yang mudah tapi sulit untuk diterapkan, entahlah saya sendiri juga kurang tau kenapa banyak orang yang tidak mau diam. Padahal menurut saya diam itu enak lho, saya bisa ngomong gitu karena dasarnya saya adalah anak yang pendiam dulu ketika masih sekolah. Tidak percaya? Percayalah…

Nah… sekarang saya mau kasih beberapa alasan yang  membuat orang lebih memilih untuk diam, dan kebanyakan dari itu adalah alasan-alasan saya sendiri yang lebih memilih untuk diam dibandingkan dengan teriak-teriak sambil nimpukin jendela tetangga. Dan inilah alasannya


    1.   Pengen tenang

Yups, pengen tenang itulah alasan kenapa orang diam.. diam.. dan diam..
Untuk melakukan sesuatu yang rumit maka dibutuhkan ketenangan dan ketenangan itu diawali dengan diam untuk menciptakan konsentrasi yang tinggi, itulah mengapa suasana ujian atau ulangan itu tenang, hening, sunyi dan senyap.

Ketenangan pasti diperlukan dan dibutuhkan bagi setiap orang walaupun nggak setiap waktu harus diam tapi pasti ada kalanya pilihan diam untuk menenangkan diri itu lebih dipilih.


Ketika diam sendiri saya sering merasakan ketenangan yang sangat tenang apalagi ditambah angin yang cepoi-cepoi, beuh itu nikmat dan menenangkan kalo udah begini rasanya beban yang dipanggul terasa berceceran. Beda kalau lagi di pasar atau tempat lain yang riuh walaupun angin tornado yang datang juga gak bakal merasa tenang dan nyaman karena semua orang tidak mau diam.


    2.   Anak baik

Biasanya kalau orang pendiam itu kesannya dia anak baik lho. Saya juga gitu, karena saya pendiam yang sering dianggap anak baik  seperti melakukan benerin tali sepatu atau yang lainnya dengan tenang.

Jadi anak yang pendiam itu dipandang baik daripada yang nggak diam alias pecicilan, jadi tetap diam jika ingin dianggap baik.

Karena apa yang dilakukan nggak pernah mencolok dan jarang bikin heboh, maka walaupun sedang salah sering kali dianggap gak salah karena pada dasarnya anak pendiam itu gak mau bikin onar dan pengen apa-apa tenang, bahkan kalo kentut ditempat umun juga gak bakal dituduh sebagai pelakunya, kecuali kalo kentutnya masang kuda-kuda dulu.

Tapi jangan menyalahgunakan anggapan orang lain akan kebaikan ya, bisa - bisa malah dianggap munafik lho, baik didepan doang eh dibelakanggnya hmmm…


    3.   Minder 

Ketika sedang minder,(yups ini gue benget) mau nggak mau harus diam biar ak menjadi pusat perhatian. Saya tidak mengerti mengapa saya dulu anaknya minderan apalagi sama orang yang belum pernah kenal bahkan baru pertama kali liat, padahal saya nggak ganteng nggak tinggi dan nggak banget pokoknya, jadi  saya lebih baik diam dari pada berkoar yang malah membuat semua mata menuju kearah saya.

Sebenernya sih rasa minder itu datang dari dalam diri kita sendiri. Ketika lagi merasa nggak perfect, saya sering berfikiran kalo saya begini saya begitu, jadi gak ada perasaan berani yang ada malah rasa minder dan takut akan resiko yang akan terjadi setelah apa yang dilakukan, dan berfikir bahwa orang berfikiran yang jelek-jelek dan akhirnya minder itu timbul yang mengakibatkan pilihan untuk tetap diam menjadi semakin kuat.

Yah itulah yang saya rasakan, tapi setelah percaya diri saya tumbuh dan akhirnya saya selalu berfikiran positif maka hasilnya pun akan positif. Rasa minder lambat laun menghilang seiring kepercayaan diri yang semakin besar. 


    4.   Ngumpetin sesuatu

Ketika lagi ngumpetin sesuatu, pikiran yang terlintas adalah bagaimana caranya agar tidak ketauan orang lain. Nah biasanya waktu SD kalo abis ulangan suka ditanyain dapat nilai berapa? lalu pada ngumpul untuk pamer tentang nilai, kalo dapatnya nilai 8 9 10 tidak perlu ditanya pasti langsung kasih tau, tapi kalo nilainya jelek mau nggak mau suka nggak suka bakal berpikir “apa yang terjadi kalo nilai saya ini ketauan yang lainnya?”, pilihannya hanya satu yaitu membuangnya di tempat sampah lalu bertingkah sewajarnya seperti tidak terjadi sesuatu.

Diam untuk menyembunyikan sesuatu memang sangat efektif dilakukan untuk menjaga kerahasiaan tetap berjalan sesuai rencana.

Tak jarang karena terlalu diam dan pikiran kosong akhirnya lupa sendiri kalo sedang ngumpetin sesuatu.

5. Mudah berfikir dengan cepat

Setiap orang yang diam, biasanya ingin melakukan sesuatu dengan cepat. Karena hanya dengan ketenangan aja orang dapat melakukan pekerjaannya dengan cepat.

Misalkan berimajinasi untuk menggambar, menulis, mengarang sebuah cerita dan atau juga mengerjakan sesuatu, disamping mudah berfikir kita juga dapat dengan cepat melakukan sesuatu, karena jika kita bicara maka kapan pekerjaannya selesai? 

Bukankah kita bekerja dengan tangan jika menulis, mengarang dan membutuhkan konsentrasi, maka diamlah pilihan yang paling tepat untuk dilakukan.

6. Diam itu Emas

Emas itu harganya mahal, orang diam juga sama dikategorikan sebagai sesuatu yang mahal. Mengapa? Mau tau?
Perhatikanlah ini:

Perhiasan yang digunakan orang sebagai sesuatu yang prestisius adalah emas, maka banyak orang membeli emas untuk mempercantik diri dan memperindah diri. Biasanya harga emas itu semakin hari semakin mahal, bukan semakin murah.

Nah orang di saat dihadapkan dalam pertemuan besar seperti presentasi bisnis, pendidikan dan lainnya memerlukan perhatian khusus untuk bisa menerima materi dengan baik, maka syaratnya adalah Diam, jika tidak bisa diam maka “ We get nothing”.

So, Diam itu sangat diperlukan sama seperti emas, oleh sebab itu:

“Diam itu emas” atau “Be Silent is a Golden Way”.


    7.   Nahan emosi

Ketika emosi sudah semakin memuncak pilihan yang tepat adalah diam untuk menenangkan diri karena memeliharan emosi itu nggak ada gunanya. Diam lebih baik dari pada nurutin emosi.


    8.   Nahan buang air

Siapa nih yang biasanya hobinya nahan buang air ? Ayo ngaku aja…
Biasanya kalo udah nahan- nahan gini nih terasa merinding dan keluar keringet dengan derasnya dan pastinya bakal diem-diem aja sampai akhirnya bau menyengat pun keluar dari dalam kolornya.


9. Nahan Kentut

Orang yang mau kentut biasanya diam, karena menahan rasa yang enak dengan diam-diam. Nah kalau udah keluar baru lega, jika diam itu kan tidak mengganggu konsentrasi orang lain. Jika ada bau kita bisa mengalihkan dengan mengatakan, ohohoho, mungkin bau kaos kaki kali ya? 

Eh Siapa nih yang kaos kakinya bau? Nah benar kan? Enak kan? Jadi gak ada yang nuduh kita kan. Tapi jika tidak ada yang ribut ya udah diam aja. 

10. Nahan Rasa Sakit

Setiap orang diam pasti memiliki alasan tersendiri, termasuk alasan yang satu ini, misalkan habis diputus pacar orang lebih sering termenung diam untuk meratapi nasib. 

Orang yang habis kecopetan juga lebih memilih diam, karena jika omong-omong dengan tetangga atau teman akan malu kalo kena copet dikatakan eh kok bisa kecopetan? Gimana ceritanya?

Tidak lulus ujian atau tidak naik kelas.

Orang akan lebih baik diam dan merenungi nasib yang terjadi, kok bisa saya tidak naik kelas ya? Kok bisa nilai saya jelek-jelek ya? Ini saatnya baru bisa diam ketika sesuatu baru terjadi. Namun sebelumnya tidak pernah menyadari bahwa diam itu benar-benar penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXERCISE ETB PAGE 71 - 74

 GRADE VII ENGLISH EXERCISE Page 71 to 74 Hello guys, Are you okay today? I hope so. Smart English Education viewers, in this case I want to...