ALASAN
MENGAPA LEBIH MEMILIH UNTUK DIAM
By Benny
Diam kata yang mudah tapi sulit untuk diterapkan,
entahlah saya sendiri juga kurang tau kenapa banyak orang yang tidak mau diam.
Padahal menurut saya diam itu enak lho, saya bisa ngomong gitu karena dasarnya
saya adalah anak yang pendiam dulu ketika masih sekolah. Tidak percaya?
Percayalah…
Nah… sekarang saya mau kasih beberapa alasan yang membuat orang lebih memilih untuk diam, dan
kebanyakan dari itu adalah alasan-alasan saya sendiri yang lebih memilih untuk diam
dibandingkan dengan teriak-teriak sambil nimpukin jendela tetangga. Dan inilah
alasannya
1. Pengen tenang
Yups, pengen tenang itulah alasan kenapa orang diam..
diam.. dan diam..
Untuk
melakukan sesuatu yang rumit maka dibutuhkan ketenangan dan ketenangan itu
diawali dengan diam untuk menciptakan konsentrasi yang tinggi, itulah mengapa
suasana ujian atau ulangan itu tenang, hening, sunyi dan senyap.
Ketenangan pasti diperlukan dan dibutuhkan bagi setiap
orang walaupun nggak setiap waktu harus diam tapi pasti ada kalanya pilihan diam
untuk menenangkan diri itu lebih dipilih.
Ketika diam sendiri saya sering merasakan ketenangan
yang sangat tenang apalagi ditambah angin yang cepoi-cepoi, beuh itu nikmat dan
menenangkan kalo udah begini rasanya beban yang dipanggul terasa berceceran. Beda
kalau lagi di pasar atau tempat lain yang riuh walaupun angin tornado yang
datang juga gak bakal merasa tenang dan nyaman karena semua orang tidak mau
diam.
2. Anak baik
Biasanya kalau orang pendiam itu kesannya dia anak
baik lho. Saya juga gitu, karena saya pendiam yang sering dianggap anak baik seperti melakukan benerin tali sepatu atau
yang lainnya dengan tenang.
Jadi anak yang pendiam itu dipandang baik daripada
yang nggak diam alias pecicilan, jadi tetap diam jika ingin dianggap baik.
Karena apa yang dilakukan nggak pernah mencolok dan
jarang bikin heboh, maka walaupun sedang salah sering kali dianggap gak salah
karena pada dasarnya anak pendiam itu gak mau bikin onar dan pengen apa-apa
tenang, bahkan kalo kentut ditempat umun juga gak bakal dituduh sebagai
pelakunya, kecuali kalo kentutnya masang kuda-kuda dulu.
Tapi jangan menyalahgunakan anggapan orang lain akan
kebaikan ya, bisa - bisa malah dianggap munafik lho, baik didepan doang eh
dibelakanggnya hmmm…
3. Minder
Ketika sedang minder,(yups ini gue benget) mau nggak
mau harus diam biar ak menjadi pusat perhatian. Saya tidak mengerti mengapa
saya dulu anaknya minderan apalagi sama orang yang belum pernah kenal bahkan baru
pertama kali liat, padahal saya nggak ganteng nggak tinggi dan nggak banget
pokoknya, jadi saya lebih baik diam dari
pada berkoar yang malah membuat semua mata menuju kearah saya.
Sebenernya sih rasa minder itu datang dari dalam diri
kita sendiri. Ketika lagi merasa nggak perfect, saya sering berfikiran kalo
saya begini saya begitu, jadi gak ada perasaan berani yang ada malah rasa
minder dan takut akan resiko yang akan terjadi setelah apa yang dilakukan, dan
berfikir bahwa orang berfikiran yang jelek-jelek dan akhirnya minder itu timbul
yang mengakibatkan pilihan untuk tetap diam menjadi semakin kuat.
Yah itulah yang saya rasakan, tapi setelah percaya
diri saya tumbuh dan akhirnya saya selalu berfikiran positif maka hasilnya pun
akan positif. Rasa minder lambat laun menghilang seiring kepercayaan diri yang
semakin besar.
4. Ngumpetin sesuatu
Ketika lagi ngumpetin sesuatu, pikiran yang terlintas
adalah bagaimana caranya agar tidak ketauan orang lain. Nah biasanya waktu SD
kalo abis ulangan suka ditanyain dapat nilai berapa? lalu pada ngumpul untuk
pamer tentang nilai, kalo dapatnya nilai 8 9 10 tidak perlu ditanya pasti
langsung kasih tau, tapi kalo nilainya jelek mau nggak mau suka nggak suka
bakal berpikir “apa yang terjadi kalo nilai saya ini ketauan yang lainnya?”, pilihannya
hanya satu yaitu membuangnya di tempat sampah lalu bertingkah sewajarnya
seperti tidak terjadi sesuatu.
Diam untuk menyembunyikan sesuatu memang sangat
efektif dilakukan untuk menjaga kerahasiaan tetap berjalan sesuai rencana.
Tak jarang karena terlalu diam dan pikiran kosong
akhirnya lupa sendiri kalo sedang ngumpetin sesuatu.
5. Mudah
berfikir dengan cepat
Setiap orang yang diam, biasanya ingin melakukan
sesuatu dengan cepat. Karena hanya dengan ketenangan aja orang dapat melakukan
pekerjaannya dengan cepat.
Misalkan berimajinasi untuk menggambar, menulis,
mengarang sebuah cerita dan atau juga mengerjakan sesuatu, disamping mudah
berfikir kita juga dapat dengan cepat melakukan sesuatu, karena jika kita
bicara maka kapan pekerjaannya selesai?
Bukankah kita bekerja dengan tangan jika menulis,
mengarang dan membutuhkan konsentrasi, maka diamlah pilihan yang paling tepat
untuk dilakukan.
6. Diam itu
Emas
Emas itu harganya mahal, orang diam juga sama
dikategorikan sebagai sesuatu yang mahal. Mengapa? Mau tau?
Perhatikanlah
ini:
Perhiasan yang digunakan orang sebagai sesuatu yang
prestisius adalah emas, maka banyak orang membeli emas untuk mempercantik diri
dan memperindah diri. Biasanya harga emas itu semakin hari semakin mahal, bukan
semakin murah.
Nah orang di saat dihadapkan dalam pertemuan besar
seperti presentasi bisnis, pendidikan dan lainnya memerlukan perhatian khusus
untuk bisa menerima materi dengan baik, maka syaratnya adalah Diam, jika tidak
bisa diam maka “ We get nothing”.
So, Diam itu
sangat diperlukan sama seperti emas, oleh sebab itu:
“Diam itu
emas” atau “Be Silent is a Golden Way”.
7. Nahan emosi
Ketika emosi sudah semakin memuncak pilihan yang tepat
adalah diam untuk menenangkan diri karena memeliharan emosi itu nggak ada
gunanya. Diam lebih baik dari pada nurutin emosi.
8. Nahan buang air
Siapa nih yang biasanya hobinya nahan buang air ? Ayo
ngaku aja…
Biasanya
kalo udah nahan- nahan gini nih terasa merinding dan keluar keringet dengan
derasnya dan pastinya bakal diem-diem aja sampai akhirnya bau menyengat pun
keluar dari dalam kolornya.
9. Nahan Kentut
Orang
yang mau kentut biasanya diam, karena menahan rasa yang enak dengan diam-diam.
Nah kalau udah keluar baru lega, jika diam itu kan tidak mengganggu konsentrasi
orang lain. Jika ada bau kita bisa mengalihkan dengan mengatakan, ohohoho,
mungkin bau kaos kaki kali ya?
Eh
Siapa nih yang kaos kakinya bau? Nah benar kan? Enak kan? Jadi gak ada yang
nuduh kita kan. Tapi jika tidak ada yang ribut ya udah diam aja.
10. Nahan Rasa Sakit
Setiap
orang diam pasti memiliki alasan tersendiri, termasuk alasan yang satu ini,
misalkan habis diputus pacar orang lebih sering termenung diam untuk meratapi
nasib.
Orang
yang habis kecopetan juga lebih memilih diam, karena jika omong-omong dengan
tetangga atau teman akan malu kalo kena copet dikatakan eh kok bisa kecopetan?
Gimana ceritanya?
Tidak
lulus ujian atau tidak naik kelas.
Orang
akan lebih baik diam dan merenungi nasib yang terjadi, kok bisa saya tidak naik
kelas ya? Kok bisa nilai saya jelek-jelek ya? Ini saatnya baru bisa diam ketika
sesuatu baru terjadi. Namun sebelumnya tidak pernah menyadari bahwa diam itu
benar-benar penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar